Air juga makhluk hidup

Rabu, 07 Juli 2010


Berbagai penelitin ilmiah mutakhir menujukan temuan- temuan baru. Temuan itu memberikan fakta bahwa semua benda yang selama ini dianggap “bisu” dan “mati” ternyata memiliki jiwa yang bereaksi terhadap sikap manusia. Yang akan kita bicarakan di sini adalah salah satu benda yang tidak asing bagi kita dan sangat kita butuhkan dalam kehidupan kita sehri – hari , yakni air.
Air pda hakikatnya lembut. Namun, kekuatan yang di kandungnya luar biasa. Air tenang di sungai Kapuas atau Bratas mampu menghanyutkan apa saja, bahkan mampu meneggelam kan kapal yang berada di atasnya. Kapal feri Senobati juga ditenggelamkan oleh air laut. Selain itu. Air laut bisa berubah menjadi glombang tsunami dahsyat yang mampu meluluhlantah kan semua wilayah
Jakarta di buat lumpuh dengan datanganya air yang berlimpah (banjir) pada February 2007 atau pada saat musim hujan tiba. Kerugian yang diderita sungguh sangat besar. Menurut keta Bappenas Paska Suzeta, kerugian akinbat banjir di Jakarta ditaksir lebih dari Rp4 teriliun .
Untuk memahami perilaku air, kita perlu memahami peneliatian yang dilakukan oleh DR. Masaru Emoto dari Univertasitas air murni dari air mtadi Pulau Honshu. Air itu kemudai di doakan menurut agama Shinto, lalu didinginkan sampai minus lima serajad celcius di laboratorium. Setelah membeku air itu kemudaian di foto dengan microskop electron berkecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk Kristal segi enam yang indah.
Percobaan diulangi dengan mengucapkan kata “arigato” (terima kasih) di depan botol air tadi. Molekul air itu membentuk krista yang sangat indah. Tak hanya dengan ucapan, penelitian itu dilanjutkan dengan menghadap tulisan huruf “Arigato”. Molekul membentuk dengtan keindahan yang sama. Usai dangan kata”Arigato”, percobaan di ulang kata yang berarti “setan” dan Kristal air berbentuk buruk. Ketika air diputarkan music Symphony Mozart, Kristal yang muncul membentuk bunga. Ketika yang diperdengarkan adalah music heavy metal, Kristal hancur.
Ternyata air bisa “mendengar” kata – kata, bisa “membaca” tulisan dan “mampu “memahami” pesan. Menurut DR. Masaru Emoto, kemampuan air merekam pesan layakya magnetik atau compact disc. Semakin kuat konsetrasi memberi pesan, semakin dalam pesan tercetak didalam air. Air dapat mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.
DR. Masaru Emoto menegaskan bahwa air itu hidup. Penelitian dari jepang ini telah membuktikan bahwa air yang di berikan respons positif, termsuk doa, akan membeutuk krstal yang indah. Jika respons yang diberikan negative, air tidak dapat membentuk Kristal.
Menurut saya, banjir yang berada yan melanda Jakarta bukan semata – mata fenomena alam, melainkan respons dari air mendengar, melihat dan merasakan perilaku politisi, pengusah, spektulan, pejabat yang hidup di Jakarta dan sekitarnya. Tanah – tanah terbuka telah di sulap menjadi HUTAN BETON. Kawasan rawa – rawa di Jakarta Utara telah di jadikan pemukiman elit. Demi permukiman mewah, sebuah penyangga air berupa rawa di Jakarta Barat di rusak dan di hancurkan.
Pelajaran lain yang dapat kita petik adalah air akan merespons apa yang kita katakan dan kita lakukan. Oleh karena itu berhati – hatilah, terhadapa apa yang kita katakana dan kita lakukan. Sebab, lebih dari 70% tubuh kita terdiri dari air. Berkata dan bretindak positiflah agar dalam tubuh kita selalu mendorong kita mencapai kebahagian dan kedamain hidup

0 komentar:

Posting Komentar